Mengenal Teknologi Komputer Kuantum

Enkripsi yang aman dan andal, saat ini telah menjadi kebutuhan di era ekonomi digital. Sistem enkripsi publik RSA (public key encryption (PKE)), kini esensial digunakan untuk menjaga keamanan laman, lokapasar, dan transfer serta penyimpanan yang aman dari jumlah besar data sensitive.

Namun keamanan yang mendasari infrastruktur ini sering kali diabaikan. Dalam beberapa waktu belakangan, sistem keamanan PKE makin terancam oleh dua poros kekuatan yang muncul, yaitu penjahat dunia maya yang memiliki sumber daya dan ingin mencuri data pribadi dan kemungkinan dimana para peretas saat ini dapat dibantu oleh teknologi komputasi kuantum.

Dalam dua dekade terakhir, teknologi komputasi kuantum telah berevolusi dengan munculnya sistem berbasis qubit pertama yang sederhana. Teknologi ini kemudian berkembang pesat menjadi perangkat yang lebih canggih, hingga mampu memecahkan masalah matematika di luar kemampuan komputer klasik.

Cisco memperkirakan, pada 2021 lalu lintas seluler saja diharapkan bertumbuh 122 kali lebih besar daripada 2011. Pertumbuhan ini, didorong oleh volume data, yang bergerak melintasi jaringan kian dipercepat melalui perluasan lalu lintas seluler 5G, serta Internet of Things (IoT) dan komunikasi mesin-ke-mesin (machine-to-machine /(M2M)).

Untuk menjaga keamanan data, kriptografi kuantum, yang diimplementasikan melalui distribusi kunci kuantum (QKD) pun hadir menawarkan solusi. Tidak seperti enkripsi kunci publik konvensional, yang keamanannya bergantung pada ketidakmampuan komputer klasik untuk memecahkan masalah matematika kompleks, keamanan QKD dijamin oleh hukum fisik yang fundamental dan tidak dapat dihindari.

Dikombinasikan dengan algoritma yang tahan kuantum, QKD tidak hanya aman dari serangan penyadapan saat ini tetapi juga serangan yang akan datang. Toshiba telah menjadi pelopor QKD selama hampir 30 tahun, mencapai serangkaian demonstrasi publik yang telah mengubah teknologi dari pembuktian konsep menjadi penerapan komersial.

Direktur Digital Engineering, Technology and Innovation (DETI) di National Composites Centre (NCC) Mark Funnel mengungkapkan, pemanfaatan teknologi kuantum mendorong NCC untuk berpikir secara berbeda tentang bagaimana mengamankan data. “Konektivitas yang sangat aman dan andal adalah kunci yang memungkinkan DETI mempercepat transformasi rekayasa digital bagi industri di Inggris,” ujarnya.

Dalam rencana masa depan, Funnel melanjutkan, DETI akan terus memperdalam dan memperluas jangkauan dan cakupan. Termasuk berintegrasi dengan landasan pengujian 5G di NCC dan di seluruh mitra konsorsium.

Perekonomian Siap Kuantum

Pada 2020, Pemerintah Inggris mengumumkan pembentukan National Quantum Computing Centre (NQCC), bagian dari program investasi yang mencakup pendanaan hingga 10 juta Euro untuk komputer kuantum komersial pertama. Proyek komputer kuantum ini di dirancang untuk menguji algoritma dan aplikasi baru sebagai bagian dari rencana untuk membuat Inggris, menjadi negara ekonomi siap kuantum. Investasi serupa pun terjadi di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Andrew Shields selaku Kepala Grup Teknologi Kuantum Toshiba di Inggris menjelaskan, bekerja sama dengan para mitra telah memungkinkan Toshiba menunjukan teknologi yang aman dari komunikasi kuantum. “Dengan menggandakan sinyal kuantum pada serat pembawa data biasa, kami dapat mengintegrasikan QKD dengan produk yang menunjukkan QKD sekarang siap digunakan tanpa infrastruktur khusus yang mahal,” ujarnya.

Menurutnya, diharapkan komputasi kuantum akan memainkan peran kunci dalam transformasi ekonomi Inggris di dunia pasca-Brexit, dengan potensi dampak instrumentalnya di masa depan dalam mempertemukan antara pabrik pintar (smart factories) dan Industri 4.0.

Sumber :
– Tulisan : Setyanavidita Livikacansera. Mengenal Teknologi Komputer Kuantum. 30 May 2021, 14:12 WIB. Republika.Id
– Image/Photo : Super Computer (ilustrasi) | Dok Toshiba

You may also like...